ASSALAMU ALAIKUM WR. WB ^.^

Selamat Datang di Blog Mutya Silvia^.^

Jumat, 04 Februari 2011

JENIS KURA-KURA

A3. Family: Chelydridae (Common Snapping Turtle, dan Alligator Snapping Turtle)


A4. Family: Dermatemydidae (White Turtle).


A5. Family: Dermochelyidae (Leatherback Turtle): hidup di Jawa, Bali, Sumatera, Papua. Hanya ada satu jenis suku penyu ini yaitu penyu belimbing (Dermochelys coriacea).


A6. Family: Emydidae (Kura-kura air tawar): yang banyak ditemukan di Indonesia adalah kura-kura telinga merah (Trachemys scripta).


A7. Family: Geoemydidae (Keluarga Testudinae terbesar)



A7.3. Genus: Coura
Species: Coura amboinensis


A7.4. Genus: Callagur
Species: Callagur borneoensis (Critically Endangered)


A7.5. Genus: Geoemyda
Species: Geoemyda spengleri


A7.6. Genus: Heosemys
Species: Heosemys spinosa (Endangered)


A7.7. Genus: Malayemys
Species: Malayemys Subtrijuga (Vulnerable)


A7.8. Genus: Notochelys
Species: Notochelys platynota (Kura Pipih – Vulnerable)


A7.9. Genus: Orlitia
Species: Orlitia borneensis (Endangered)


A7.10. Genus: Siebenrockiella
Species: Siebenrockiella crassicollis (Vulnerable)


A7.11. Genus: Leucocephalon
Species: Leucocephalon yuwonoi (Sulawesi Forest Turtle (Critically Endangered):hanya ada di Indonesia.


A7.12. Genus: Hieremys
/ Species: Hieremys annandalii (The Yellow-headed Temple Turtle)


A8. Family: Kinosternidae: Kura-kura air tawar.


A9. Family: Platysternidae - (The Big-headed Turtle): kura-kura pemanjat pohon.
                    

A10. Family: Testudinidae (Tortoise / Kura-kura Darat)
Kura-kura yang masuk dalam famili ini-lah yang seringkali disebut sebagai kura-kura darat sejati, karena hidup sepenuhnya di darat. Kura-kura dari famili ini juga dikenal sebagai kura-kura yang bisa berumur panjang, dan berbadan raksasa. Berikut ini adalah dua jenis kura-kura darat asal Indonesia.


A10.1. Genus: Manouria
Species: Manouria emys (Baning coklat) Berasal dari Sulawesi.


A10.2. Genus: Indotestudo
Species: Indotestudo forstenii (Baning Sulawesi) Berasal dari di Sulawesi.


A11. Family: Trionychidae (Soft-shell Turtles / Labi-labi)
A11.1. Genus: Amyda
Species: Amyda cartilaginea (Bulus) (Vulnerable). Ini dia asal kata ’si akal bulus’ berasal.


A11.2. Genus: Dogania
Species: Dogania Sublana (labi-labi hutan)


A11.3. Genus: Chitra
Species: Chitra chitra (labi-labi bintang) (Critically Endangered)


A11.4. Genus: Pelochelys
Species: Pelochelys bibroni (labi-labi Irian – Vulnerable)


Species: Pelochelys cantorii (labi-labi raksasa – Endangered)

B1.1. Genus: Chelodina (lihat: chelodinae.com)

Species: Chelodina novaeguineae

Species: Chelodina siebenrocki
Species: Chelodina reimanni (Reimann’s Snake-necked Turtle): hanya ada di Indonesia.

Species: Chelodina mccordi (Roti Island Snake-necked Turtle – Critically Endangered): berasal dari Roti Island

Species: Chelodina parkeri (Parker’s Snake-necked Turtle – Vulnerable)

B1.2. Genus: Elseya
Species: Elseya novaeguineae

Species: Elseya branderhorstii (Vulnerable): hanya ada di Indonesia


Species: Elseya schultzei

B2. Family: Pelomedusidae. Anggota suku ini merupakan kura-kura air tawar. Kura-kura ini hidup di Amerika Selatan, Afrika dan Madagaskar dan tidak ditemukan di Indonesia.


water dragon
water dragon, yang konon di kabarkan bersarang di antartika dan sebagian berada di daratan es di greenland. walaupun di sebut naga air namun berbentuk seperti kura-kura, menurut pada ahli dragonologi, kura-kura adalah jenis evolusi trakhir dari naga laut.
 

A small tortois
Spoiler for A small tortoise:
                
Spoiler for Baby tortoise with two heads:
           

Leatherback
Kura-kura terbesar dunia dinyatakan terancam punah
Leatherback orang dewasa rata-rata sekitar 1,6 meter panjangnya dan beratnya dari sekitar 250-700 kilogram.

Spoiler for Leatherback :
 
Spoiler for albino turtle:

Penyakit & Pengobatan pada Kura-kura




Gejala:
Mata bengkak atau berair, biasanya tertutup. Kemungkinan mengeluarkan cairan putih. Kulit terlihat merah dan mentah. Kemungkinan Edema.
Kemungkinan disebabkan:
Infeksi bakteri pada mata sering diakibatkan dari kurang berfungsinya sistem penyaringan (filtrasi). Selidiki lingkungannya. Kesalahan pengaturan suhu dapat juga menyebabkan gejala-gejala seperti ini.
Pengobatan:
Antibiotik yang dioleskan pada mata (dalam bentuk salep) jika disebabkan oleh infeksi bakteri. Jaga kebersihan dan lingkungan sekeliling jika tidak baik. 

Gejala:
Luka atau plaque-like furry yang disebabkan oleh sel-sel mati disekitar mulut. Kemungkinan menolak untuk diberi makan dan mata kemungkinan juga membengkak.
Kemungkinan disebabkan:
Infeksi bakteri pada mulut biasanya dapat ditemukannya organisma gram-negatif. Menular pada jenis hewan lainnya.
Pengobatan:
Kondisi yang serius membutuhkan pengobatan yang cepat. Mulut harus dibersihkan dengan cairan povidone-iodine beberapa kali dalam sehari dengan membersihkan juga sel-sel mati. Antibiotik yang berkontak langsung dengan luka juga efektif dalam melawan Gram-negatif organisma. Tangani hewan yang terinfeksi dengan seksama dan pisahkan dengan kura-kura lainnya secepatnya. Keadaan seperti ini biasanya dapat segera diatasi jika terdeteksi secara dini.

Gejala:
Hewan yang kurang bertenaga, kemungkinan menyanggah kepalanya dengan tinggi atau dalam posisi yang tidak seperti biasanya. Kemungkinan juga lemahnya kaki depan dan belakang dan juga kadang mengeluarkan cairan dari hidung atau mulut diikuti dengan sesak napas.
Kemungkinan disebabkan:
Kondisi serius yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada saluran pernapasan, kemungkinan pneumonia.
Pengobatan:
Perhatian dari dokter hewan diperlukan secepatnya. Suntikan antibiotik biasa tindakan yang harus dilakukan (antibiotic biasanya tidak diberikan secara oral pada kura-kura air tawar disebabkan oleh lamanya dan tidak menentukan rasio penyerapan melalui pencernaan dan tidak menentunya jumlah serum darah).

Gejala:
Lemahnya daerah tempurung atas atau bawah dengan kemungkinan pecahnya pembuluh darah. Kemungkinan terciumnya bau yang tidak sedap dari daerah sekeliling. Daerah yang terkena dapat menyebar dengan cepat.
Kemungkinan disebabkan:
Infeksi bakteri pada tissue yang mana berasal dari trauma atau penyakit tertentu. organisma gram-negatif biasanya penyebabnya.
Pengobatan:
Daerah sekeliling yang terditeksi harus dibersihkan secara rutin dengan cairan povidone iodine, sel-sel yang mati dibersihkan secara perlahan dan kura-kura ini dipisahkan secepatnya dengan yang lainnya. Antibiotik yang dioleskan langsung dapat digunakan. Gejala seperti ini kebanyakan disebabkan oleh lokalisasi luka trauma, seperti terbakar oleh pemanas/heater atau goresan yang disebabkan oleh batu tajam yang ada di aquarium dll.

Gejala:
Kurang bertenaga, lemas, kemungkinan kaki atau tempurung bawah terlihat kemerahan.
Kemungkinan disebabkan:
Pada umumnya septicemia (keracunan pada darah).
Pengobatan:
Pada umumnya disebabkan oleh luka trauma, terutama air yang terkontaminasi. Ada kemungkinan hepatosis jika hati (lever) dengan cepat ikut terserang. Mendesaknya akan kebutuhan parenteral (tidak melalui mulut) antibiotik harus dilakukan dengan hati-hati dan intensif terapi pendukung juga diperlukan. Tes darah juga diperlukan untuk memastikan kemajuan pengobatan.

Gejala:
Tempurung atas yang lembek dan kemungkinan tidak merata. Lemahnya kaki-kaki dan kura-kura ini kemungkinan masalah makan.
Kemungkinan disebabkan:
Makanan yang kekurangan kalsium baik sedikit maupun banyak.
Pengobatan:
Untuk kondisi yang parah kemungkinan tidak dapat tertolong. Pengobatan dapat berupa suntikan kalsium ditambah makanan yang berkalsium dan perawatan di bawah sinar lampu UV-B.
Catatan: Gejala tempurung lembek, jangan disamakan dengan kura-kura jenis tempurung lunak (Soft-shell) seperti jenis Tryonix/Apalone.

Gejala:
Luka baru.
Kemungkinan disebabkan:
Perkelahian, lecet pada batu atau benda lain.
Pengobatan:
Pindahkan faktor penyebab di lingkungannya. Bersihkan perlahan-lahan dengan menggunakan cairan povidone-iodine dan jaga kebersihannya sampai luka sembuh total. Perhatikan dengan seksama gejala infeksi kedua, seperti septicernia, necrotic dermatitis.

Gejala:
Pembengkakan atau kemerahan di samping kepala.
Kemungkinan disebabkan:
Bisul telinga. Pada kura-kura, disebabkan oleh kebersihan air yang kurang.
Pengobatan:
Pembedahan oleh dokter hewan dengan pembiusan lokal.